Minggu, 25 Maret 2012

Main Hoon Naa adalah Lagu yang sangat popular dalam Sountrack Film INDIA yang berjudul          " Main Hoon Naa" dimana di Fil Ini Shah Rukh Khan menyamar menjadi seorang Mahasiswa agar bisa menemukan Adik Tiri nya yang selama ini mereka telah berpisah. Lagu di Film ini telah menjadi Lagu yang sangat di sukai oleh Trimo Purwono,yang sejak punya teman dari Pakistan yang kemudian diberi nama "Trimo Shair Khan" yang berarti "The Magician who spreads of Love" yang dalam Bahasa Indonesia mempunyai arti " Trimo seorang Pesulap yang selalu menebarkan Cinta" ini untuk membuat Lagu ini menjadi Lypsinc nya. Dengan Ide kreatif nya dengan di bantu oleh temannya, ia berhasil membuat Lypsinc lagu yang berjudul "Main Hoon Naa" ini desenangi oleh teman-teman dikampusnya. Trimo Shair Khan yang selama ini dikenal teman-teman dikampusnya sebagai sosok seorang Pemuda yang pemalu dan pendiam ini berubah menjadi Bintang INDIA dikampusnya, diamana setiap orang yang mengenalnya pasti menyebutnya dengan sebutan "TRIMO INDIA". Keepiawainya dalam melantunkan lagu dan menari INDIA tidak dapat diragukan lagi walaupun masih banyak orang yang menganggapnya bahwa Trimo Shair Khan bisanya cuma Lypsinc doank..!!!. Saat ditemu di Boarding House nya yaitu "KOS 9", ia memaparkan bahwa ia berani membuktikan jika ia benar-benar bisa dalam melantunkan lagu INDIA dan menari INDIA dengan begitu sangat fasih. Ketika kita mewawancarai salah satu temanya di " KOS 9" sebut aja namanya " Mas Fahmi" ketika kita bertanya kepadanya meengenai kemampuan atau Talent yang di miliki oleh Pemuda Imut berlesung pipi disebalah kiri ini, ia mengatakan bahwa Trimo Shair Khan telah mempunya bakat yang tidak diragukan lagi dalam menyanyi lagu INDIA dan menari INDIA, "aku sangat kaget dan heran sewaktu ia karaoke menyanyi lagu INDIA di kamar teman sekosnya, saya mengira bahwa ia Lypsinc seperti Briptu Norman atau Video yang telah dibuatnya, namun ternyata saya salah, dia menyanyi dengan suara aslinya dan tidak diragukan lagi bahwa ia mempunyai suara INDIA yang begitu khas",kata Mas Fahmi (teman 1 KOS Trimo Shair Khan) saat kita wawancarai di KOS 9, yang sampai saat ini masih menjadi temapat tinggal Pemuda Imut berlesung Pipi yang mempunyai Talent dan Kepiawaianya dalam nemabang atau melantunkan Lagu-lagu India.

"Cerpen Bujang INDIA dari Klaten"

Namanya "TRIMO PURWONO" akrab dipanggil dengan nama depanya yaitu TRIMO. Dia lahir di kota Klaten, Jawa Tengah pada tanggal 4 April 1988. Dia memiliki satu Abang yang bernama "JOKO SUTRISNO". Sewaktu kecil, Trimo dan Abangnya dirawat oleh Kakek dan Neneknya di Klaten, dimana Sang Ayah telah merantau ke Kalimantan Barat hingga beberapa tahun yang tak kunjung pulang dan tanpa ada sedikit kabar darinya. Selama ia dirawat di Klaten oleh Kakek dan Neneknya,,Sang Ibu juga merantau ke Kota Sumatra Selatan dengan bekerja sebagai Penjual Jamu. Tanpa ada sepeser uang,selembar surat dari Sang Suami,maka Ibunya memutuskan untuk merantau sendiri dengan tekad bahwa walau tanpa seorang Suami, Beliau bisa menghidupi dan mencukupi semua kebutuhan TRIMO dan Abangnya. Sekarang TRIMO tumbuh besar menjadi seorang Remaja, dimana walau ia sering mengidam-idamkan sosok seorang Ayah,namun ia juga bisa tresenyum lebar dan penuh keyakinan bahwa ia mempunya Impian dan Cita-cita. Impian dan Cita-cita nya saat ini adalah ia ingin bisa menjadi penyanyi terkenal,yang kemudian bisa menghasilkan uang yang banyak agar bisa ditabungnya untuk mewujudkan Impian Sang Ibu yang ingin pergi Haji ke Tanah Suci. Dengan senyum yang lebar dan penuh keyakinan,bahwa suatu saat nanti Allah passti mengabulkan apa yang selama ini menjadi permintaanya di dalam do`a. Dengan berbekal Restu dari Sang Ibu, maka TRIMO dengan penuh keyakinan akan menggapai semua itu. Allah tidak pernah jauh,,Allah tidak pernah berpaling dari permintaanku, dan Allah tidak pernah menutup telinganya untukl mendengarkan semua pintaku,ujar TRIMO diadalm hatinya dengan penuh keyakinan. Harapanya yang paling besar adalah TRIMO HARUS BISA MEMBAHAGIAKAN ke Dua ORANGTUANYA...!!!!

Pujangga Pengharap Bidadari Malam

Wahai malam,,,,
Engkau begitu gelap dan sunyi,,
Engkau menyelimuti hatiku yang begitu kelam di malam ini

Wahai malam,,,
Tidak kah Engkau mengirim seorang Bidadari dari Langit pada malam ini,untukku??? Tidak kah Engkau tahu malam-malam ku terasa begitu sunyi tanpa kehadiranya disisiku????

Wahai malam,,,
Jika Engkau tidak menghadirkan Dia (Bidadari) pada malam ini di sisiku,,
Kumohon Hadirkan dia (Bidadari) di dalam mimpi Indahku..... (Trimo Shair Khan)

" Bimbang"

Bimbang,,,Hatiku terasa Bimbang,
Bimbang,,,Pikiranku terasa Bimbang
Bimbang,,,karenamu aku menjadi Bimbang utk melakukan sesuatu,,
Bimbang,,,karenamu aku menjadi Bimbang utk melangkahkan kaki q
Bimbang,,karenamu aku menjadi Bimbang utk memutuskan sesuatu,
Bimbang,,kenapa kau menjerat pikiranku??
Bimbang,,,kenapa kau membuat hatiku gelisah?
Bimbang,,,larilah kau dari pikiranku..!!!
Bimbang,,,laarilah kau dari hatiku...!!!
Bimbang,,laarilah kau dari hidupku...!!!
Karena Hidupku tidak membutuhkanmu Bimbang..!!!!!!!!!!!!!!

Rabu, 12 Oktober 2011

“ FIRST ASSIGMENT OF SLPD ”


“ FIRST ASSIGMENT OF SLPD ”

Nama         :Trimo Purwono.
NIM  : A 320 080 138.
Class : C.

The Result of Research character person using Jaohari Window theory.
         
1.     Open Minded
a)     In my life I have a lot of friends and they have the different characteristics. The first name is Ekasari, she is my classmate in senior high school. When she talks about something she always talk about something what she wants without think if her words can make her friend angry.
b)    Second is Wilson, he is my friend who have power of spirit. He always optimist to do something and he often give me advise when I have much problem, not only that but he also give me spirit to reach my dream.
c)     The third, my friend is Muhammad Dardi, He is religious person, I love him like I love my old brother, he is friendly, we often share about our problem, study, religion, and etc.
d)    Fourth, he is Ramdhan Waloyo. He is my friend from Cirebon. He always spirit to do his activities and he active in his Organization. I’m very a proud of him, because he always give me solution when I have much problem. Sometimes, he also share about his problem about his a girl friend.
e)     Not only they all, but my friend in my boarding house the name is Donar and he comes from Lampung, he also has open minded characteristic. We always share when we have free time in our boarding house, sometimes we share about our friend in our boarding house, our picket, and etc.

2.     Loner
a)        In Loner characteristic, I have much friends who have Loner characteristic, but here I’ll just give one example of them. The name is Adi Nur Cahyo. He is my friend in PPL, he take Mathematics program in our University. He is a religious person, but he has Loner person, because when we talk about something and we share about our problem, he will not share his problem to me. He always save and think his problem by his self. Although, he is a Loner person, he is friendly.

Senin, 25 Juli 2011


Description: Description: D:\Memory Broensist ( Red Rose and White Lily)\Broensist\DSC_0339.JPGMad Man, itulah peran dari salah satu seorang Mahasiswa di Universitas Swasta jurusan Bahasa Inggris yang ada di SOLO, Universitas Muhammadiyah Surakarta, ketika memerankan sebuah Drama yang berjudul “ Red Rose and White Lily”. Dalam Drama tersebut Mahasiswa yang mempunyai nama asli Trimo Purwono tesebut, memerankan seorang Ayah dari Red Rose dan White Lily yang telah lama meninggalkan keluarganya untuk mengabdi kepada Negarannya, yang pada awalnya Sang Istri dan anak – anaknya tidak mengijinkanya. Namun, demi Negara yang sudah menjadi tanah kelahiranya, Sang Ayah dengan berusaha meyakinkan bahwa dia harus memperjuangkan Negara Tanah Kelahiranya tersebut kepada Sang Istri dan anaknya yaitu Red Rose dan White Lily secara perlahan – lahan. Walaupun sedikit dengan perasaan tak rela, maka Sang Istri dan kedua anaknya mengijinkanya untuk pergi.
Beberapa tahun bertempur dan perang, ternyata Sang Ayah mengalami kekalahan dan sedikit stres karena kekalahanya itu dan membuatnya tidak ingat apapun.
Di taman, Red Rose dan White Lily yang sudah beranjak remaja telah menanti kedatangan Sang Ayah karena sebelumya mereka telah mendapat surat dari Sang Ayah yang berjanji akan menemuinya di Grand Park pada pukul 03.00 sore. Setelah lama menunggu, Red Rose yang mempunyai sifat tempramental tak sadar bahwa orang yang seperti orang gila itu yang telah mengambil air minum White Lily sang adik dan yang telah di caci makinya ternyata Ayahnya. Kemudian, ada seorang pedagang yang sangat cantik memberikan surat dari orang gila tersebut kepada Red Rose yang berisikan bahwa orang yang di caci maki itu adalah Ayah kandung mereka, Red Rose dan White Lily pun menangis karena telah mengetahui bahwa orang gila itu adalah Ayah mereka.

Kamis, 02 Juni 2011

Fourth Drama Assigment ( STRUCTURAL ELEMENT OF THE ZOO STORY DRAMA).

Nama : Trimo Purwono.

NIM : A320 080 138.

Class : D.



STRUCTURAL ELEMENT OF THE ZOO STORY DRAMA

By: Edward Albee







Character

Peter: A man in his early forties, unmarried, neither fat nor thin, neither handsome nor homely. He is a middle class publishing executive with a wife, two daughters, two cats and two parakeets who lives in ignorance of the world outside his settled life. He is a serious person.

Jerry: A man in his late thirties, not poorly dressed, but carelessly. He is an isolated and disheartened man who lives in a boarding house and is very troubled. He is verbally aggressive person.

Setting

The setting takes place at the Central Park, a Sunday afternoon in summer.

Plot

Initial Situation At the beginning, Peter and Jerry meet on a park bench in New York City's Central Park. Peter is seated on one of the benches. As the curtain rises, he is seated on the bench stage-right. He is reading a book. He stops reading, cleans his glasses, and goes back to reading.

Jerry is desperate to have a meaningful conversation with another human being. He intrudes on Peter’s peaceful state by interrogating him and forcing him to listen to stories from his life, and the reason behind his visit to the Zoo.

Conflict

When Peter states, "I really should get home; you se..." Jerry, in reaction begins to tickle Peter. Peter giggles, laughs and agrees to listen to Jerry finish telling "what happened at the zoo." Jerry stops tickling Peter, but the combination of tickling and his own mad whimsy has Peter laughing almost hysterically. As his laughter continues, then subsides, Jerry watches him, with a curious fixed smile. All at once Jerry begins pushing Peter off the bench. Peter decides to scrap for his area on the bench and becomes irritated. Suddenly, Jerry pulls a knife on Peter, and then drops it as idea for Peter to arrest. When Peter holds the knife defensively, Jerry charges him and run through himself on the knife.

Climax / Ending

In the end of this drama, Peter runs away from Jerry whose dying words” Oh ... my ... God…,,” he shakes his head and speak; a combination of scornful mimicry and supplication. Jerry is dead.

Point of view

Though all works of literature present the author’s point of view, they don’t all have a narrator or a narrative voice that ties together and presents the story. This particular piece of literature does not have a narrator through whose eyes or voice we learn the story. The narrator is just telling the story.

Theme

The theme of The Zoo Story drama is isolation, loneliness, social disparity and dehumanization in a commercial world.

Style

Style of drama is the shaping of dramatic material, setting, or costumes in a specific manner. Each play will have its own unique and distinctive behaviors, dress, and language of the characters. The style of a playwright is shown in the choices made in the world of the play: the kinds of characters, time periods, settings, language, methods of characterization, use of symbols, and themes.

In this drama, the actor, Peter wears tweeds, smokes a pipe, and carries horn-rimmed glasses. Although he is moving into middle age, his dress and his manner would suggest a man younger.

Jerry, what was once a trim and lightly muscled body has begun to go to fat and while he is no longer handsome, it is evident that he once was. His fall from physical grace should not suggest debauchery. He has; to come closest to it, a great weariness.

Conclusion

The Zoo Story drama tells man and society. From the drama, can be take the lesson that someone who lives in inhuman, brutal and cruel society can drives someone to his fatal deed isolation and a lack of communication. Those are the most serious problems of modern society. Everybody needs somebody he can talk to; otherwise he becomes crazy and is driven to such a fatal deed

There is a similarity between the way in which animals live in the zoo and the way in which human beings live together/communicate with one another.